![]() |
Salah Seorang Tenaga medis Ahli Fisioterapi sedang merapikan alat setelah memberikan tindakan fisioterapi kepada pasien. Senin, 21 Oktober 2024. (doc. wartapos.net) |
ALUE AWE, LHOKSEUMAWE – Ruang fisioterapi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan menangani hingga 50 pasien per hari.
Fokus utama pelayanan di ruang fisioterapi ini adalah kasus stroke dan masalah ortopedi seperti penyempitan saraf di pinggang (low back pain), fraktur, serta dislokasi bahu. Layanan fisioterapi ini terbuka setiap hari kerja, dari Senin hingga Jumat.
Kepala Bidang Pelayanan RSU Cut Meutia, dr. Abdul Mukti, menyampaikan bahwa ruang fisioterapi RSUCM didukung oleh satu dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis, Dr. Fitria, Sp.KFR, serta 11 tenaga medis fisioterapi yang berpengalaman.
“Kami selalu berupaya memberikan layanan terbaik bagi pasien dengan dukungan tenaga medis yang kompeten dan fasilitas yang lengkap,” ujarnya. Senin 21 Oktober 2024.
Ruang fisioterapi RSU Cut Meutia dilengkapi dengan berbagai peralatan terapi modern, termasuk alat traksi untuk pengobatan gangguan tulang belakang, alat terapi gelombang pendek (FWD), inframerah (IR), terapi stimulasi listrik (TENS), serta terapi ultrasonik (US). Berbagai alat ini digunakan untuk menunjang pemulihan pasien dari berbagai gangguan neurologis, ortopedi, dan kondisi medis lainnya.
"Pendekatan kami selalu menyesuaikan dengan kondisi pasien dan menggunakan metode yang paling tepat guna mendukung proses pemulihan mereka," jelas Dr. Fitria, Sp.KFR. Menurutnya, peralatan dan teknologi yang tersedia sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas terapi yang diberikan.
Pelayanan fisioterapi di RSUCM dibagi menjadi dua kategori, yakni untuk pasien rawat inap dan rawat jalan. Pasien rawat inap biasanya dirujuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) setelah mendapatkan diagnosa utama yang memerlukan perawatan lebih lanjut, seperti kasus ortopedi atau pascaoperasi. Bagi pasien yang tidak mampu datang ke ruang fisioterapi, tim medis menyediakan layanan langsung di ruang rawat inap.
Sementara itu, untuk pasien rawat jalan, mereka dapat dirujuk dari Puskesmas atau poli ortopedi. Setelah pemeriksaan awal di poli, jika diperlukan fisioterapi, pasien akan dirujuk ke ruang fisioterapi dan mendapatkan jadwal perawatan sesuai kebutuhan medis yang telah ditentukan oleh dokter.
“Kami memberikan layanan kepada pasien rawat jalan hingga dua kali seminggu, tergantung pada kondisi dan rekomendasi medis,” tambah dr. Abdul Mukti.
Mayoritas layanan fisioterapi di RSUCM ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga memudahkan akses bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun, terdapat beberapa jenis perawatan yang tidak ditanggung BPJS, seperti cedera akibat olahraga ekstrem dan terapi non-medis seperti peningkatan tinggi badan. Oleh karena itu, pasien disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai cakupan biaya sebelum menjalani terapi.
“Kami berkomitmen untuk selalu memberikan informasi yang jelas mengenai biaya dan cakupan layanan kepada pasien, agar tidak ada kesalahpahaman,” ungkap Dr. Fitria.
Dengan pelayanan yang lengkap dan tenaga medis berpengalaman, ruang fisioterapi RSU Cut Meutia Aceh Utara berkomitmen untuk membantu pasien kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik.
“Kami tidak hanya fokus pada penyembuhan fisik, tetapi juga memastikan pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik setelah perawatan,” tutur dr. Abdul Mukti.
Ruang fisioterapi RSUCM terus berinovasi dan memperbarui fasilitas untuk memenuhi kebutuhan terapi pasien yang beragam. Kehadiran fasilitas lengkap serta tim medis yang berdedikasi menjadikan RSUCM sebagai salah satu pusat rehabilitasi medis yang diandalkan di wilayah Aceh Utara dan sekitarnya.(adv)