![]() |
| Foto : dr. M Agung Eka, SP. M, Sedang Melakukan Timdakan Operasi Menggunakan Teknologi untuk operasi katarak, s(doc. Humas.) |
ALUE AWE, LHOKSEUMAWE — RSU Cut Meutia terus berinovasi dengan meningkatkan penggunaan teknologi modern guna memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Salah satu peralatan terkini yang kini diterapkan adalah teknologi phacoemulsification untuk operasi katarak, sebuah prosedur bedah mata yang dinilai efektif dan efisien dalam mengatasi katarak.
Phacoemulsification merupakan teknik operasi modern yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk melunakkan dan menghancurkan lensa mata yang keruh akibat katarak, kemudian mengangkat fragmen-fragmen lensa tersebut melalui sayatan kecil.
Lensa buatan akan dipasang sebagai pengganti lensa yang rusak, sehingga pasien dapat kembali melihat dengan jelas. Proses operasi ini hanya memerlukan waktu sekitar 10-15 menit dan pasien bisa pulih dengan cepat tanpa perlu jahitan, dengan masa pemulihan antara 2 hingga 5 hari.
Plt. Direktur RSU Cut Meutia, dr. Intan Sahara Zein, Sp.S, melalui Kepala Humas dr. Harry Laksamana, M.A.P., menjelaskan bahwa teknologi phacoemulsification yang digunakan di rumah sakit tersebut memberikan hasil operasi yang cepat dengan risiko komplikasi lebih rendah dibandingkan metode konvensional. "Prosedur ini sangat cocok untuk katarak yang belum mengeras dan telah menjadi standar operasi katarak saat ini," ujar dr. Harry.
Di RSU Cut Meutia, prosedur phacoemulsification dilayani oleh tiga dokter spesialis mata berpengalaman, yaitu dr. Syarifah Rohaya, Sp.M sebagai Kepala Staf Medis Bagian Mata, dr. Halimatussakdiah, Sp.M, dan dr. M. Agung Eka, Sp.M. Didukung pula oleh tiga petugas Refraktionis Ofisiens (RO) yang terlatih dan profesional, pelayanan operasi katarak di RSU Cut Meutia berkomitmen memberikan hasil terbaik bagi para pasien.
"Operasi ini sangat bermanfaat bagi penderita katarak yang sudah mengalami penurunan penglihatan signifikan dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berkendara, membaca, atau mengenali wajah orang sekitar," lanjut dr. Harry. Ia juga menyarankan agar masyarakat yang mengalami gejala katarak segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Phacoemulsification menjadi harapan baru bagi penderita katarak di Aceh Utara dan sekitarnya. Dengan tingkat keberhasilan yang mencapai 97-98 persen, operasi ini diyakini mampu mengembalikan kualitas hidup pasien melalui pemulihan penglihatan yang lebih baik. Masyarakat diimbau untuk segera memanfaatkan layanan ini di RSU Cut Meutia guna mendapatkan pengobatan katarak dengan teknologi mutakhir.(adv)
.png)



