,

Iklan

Dalam Sehari Poliklinik Saraf RSUD Cut Meutia Tangani Hingga 150 Pasien

Wartapos
11 Feb 2025, 12:50 WIB Last Updated 2025-02-12T05:50:59Z


ACEH UTARA – Poliklinik saraf di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara menjadi salah satu layanan rawat jalan yang paling banyak diminati pasien. Setiap harinya, poli ini menangani antara 100 hingga 150 pasien yang datang untuk berkonsultasi dan mendapatkan perawatan medis.


Menurut dr. Harry Laksamana, jumlah pasien yang datang ke poliklinik saraf terus meningkat, mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan di bidang neurologi. Poliklinik ini beroperasi setiap hari kerja dan dilayani oleh empat dokter spesialis saraf yang siap menangani berbagai keluhan pasien.


“Setiap hari, jumlah pasien yang datang ke poli saraf cukup tinggi, mencapai 100 hingga 150 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, dan Aceh Timur, bahkan ada yang datang dari Kota Langsa,” ujar dr. Harry kepada RRI, Senin (10/2/2025).


Ia menambahkan bahwa saat ini RSUD Cut Meutia memiliki 19 poliklinik dengan berbagai spesialisasi. Dari berbagai penyakit yang ditangani, gangguan saraf menjadi salah satu yang paling sering ditemui dan masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak yang dirawat di rumah sakit ini.


Tingginya angka pasien di poliklinik saraf menunjukkan bahwa gangguan neurologi menjadi masalah kesehatan yang cukup umum di masyarakat. Berbagai faktor dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah pasien, seperti gaya hidup tidak sehat, stres, kurangnya aktivitas fisik, hingga kondisi kesehatan yang memburuk seiring bertambahnya usia.


Beberapa keluhan yang paling sering ditangani di poliklinik saraf antara lain sakit kepala kronis, vertigo, stroke, neuropati, hingga nyeri saraf akibat penyakit degeneratif. Banyak pasien juga datang dengan keluhan yang berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat dan perifer, yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.


“Sebagian besar pasien yang datang mengalami keluhan seperti sakit kepala kronis, nyeri saraf, hingga komplikasi akibat penyakit stroke. Oleh karena itu, kami terus berupaya memberikan layanan terbaik dengan pemeriksaan yang mendalam serta terapi yang sesuai untuk pasien,” jelas dr. Harry.


Dalam menghadapi tingginya jumlah pasien, RSUD Cut Meutia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan di poliklinik saraf. Dengan adanya empat dokter spesialis yang bertugas, pasien dapat memperoleh konsultasi dan perawatan yang lebih optimal.


Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki fasilitas penunjang diagnostik seperti CT scan, MRI, serta layanan rehabilitasi medik untuk pasien yang memerlukan terapi jangka panjang, terutama bagi penderita stroke atau gangguan saraf lainnya.


“Kami juga mendorong pasien untuk melakukan deteksi dini terhadap gangguan saraf. Jika mengalami gejala seperti kesemutan yang berkepanjangan, nyeri kepala hebat, atau kelemahan anggota tubuh, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah kondisi semakin memburuk,” tambahnya.


Meningkatnya jumlah pasien yang berobat ke poliklinik saraf juga menjadi indikator bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan saraf semakin meningkat. Namun, masih banyak pula pasien yang datang dalam kondisi sudah cukup parah karena kurangnya pemahaman tentang gejala awal gangguan saraf.


Oleh karena itu, dr. Harry mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan sistem saraf dengan menerapkan pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, mengelola stres, serta menjaga kualitas tidur menjadi langkah penting dalam mencegah gangguan saraf.


Dengan terus meningkatnya jumlah pasien, RSUD Cut Meutia berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam bidang neurologi, baik dari segi fasilitas maupun tenaga medis yang kompeten. Rumah sakit ini juga berharap dapat terus berinovasi dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Aceh Utara dan sekitarnya.(*)

Iklan