,

Iklan

RS Cut Meutia Optimalisasi Pelayanan IGD dengan Dukungan Puluhan Tenaga Non-Medis

Wartapos
18 Okt 2024, 11:43 WIB Last Updated 2024-10-18T04:49:51Z
Kepala Sub Bagian Umum, Rumah Tangga, dan Perlengkapan RSU Cut Meutia, Sri Agustina, SKM., M.Kes. (doc. Humas).


ALUE AWE, LHOKSEUMAWE – RSU Cut Meutia terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan memperkuat tenaga non-medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD). 


Demi mencapai pelayanan optimal, sebanyak 33 tenaga non-medis kini dikerahkan untuk mendukung operasional di IGD, yang mencakup petugas transporter, operator, dan supir ambulans. Jum'at, 18 Oktober 2024.


Tenaga non-medis Transporter atau Pendorong yang Sedang Mengantar Pasien dari  IGD Ke Ruang Rawatan di RSUCM Aceh Utara.


Sri Agustina, SKM., M.Kes., selaku Kepala Sub Bagian Umum, Rumah Tangga, dan Perlengkapan, menyampaikan bahwa penambahan tenaga non-medis ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan efisien, terutama dalam menangani kondisi darurat. 


"Kami ingin memastikan bahwa setiap pasien yang datang ke IGD mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, dengan dukungan tenaga non-medis yang terlatih dan profesional," ujarnya.


Sri Agustina menjelaskan bahwa tenaga non-medis yang telah ditugaskan di IGD terdiri dari 15 transporter, 10 operator, dan 8 supir ambulans. Para transporter bertugas untuk mendorong pasien dari satu unit pelayanan ke unit lainnya dengan cepat dan aman, memastikan pasien mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi darurat mereka.


Sementara itu, operator bertugas mengelola komunikasi dan koordinasi antar-unit di rumah sakit, yang sangat penting dalam situasi gawat darurat. Selain itu, delapan supir ambulans siap siaga untuk mengantar pasien yang membutuhkan rujukan atau penanganan medis lanjut di luar rumah sakit.


Sambungnya, penambahan tenaga non-medis ini diharapkan dapat mengurangi beban kerja tenaga medis, sehingga dokter dan perawat dapat lebih fokus pada penanganan pasien. 


"Kami sadar bahwa tenaga medis harus tetap terfokus pada aspek klinis dan pengobatan, oleh karena itu dukungan tenaga non-medis yang kami sediakan menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," tambah Sri Agustina.


Langkah strategis ini telah memberikan dampak positif pada pelayanan kesehatan di RSU Cut Meutia. Pasien yang membutuhkan penanganan darurat dilaporkan lebih cepat mendapatkan akses ke ruang perawatan, sementara waktu tunggu untuk rujukan dan transportasi pasien juga menurun secara signifikan.


Dijelaskan, peran operator dalam mengoordinasikan informasi antar-unit juga mempercepat proses pengambilan keputusan medis, terutama dalam kasus darurat.


RSU Cut Meutia berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan dengan berbagai inovasi dan peningkatan sumber daya manusia.


Selain penguatan tenaga non-medis di IGD, pihak rumah sakit juga tengah mempertimbangkan penambahan fasilitas dan program pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan.


"Kami berupaya untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan fasilitas. Kami berharap, upaya ini dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi pasien yang datang ke RSU Cut Meutia," tutup Sri Agustina.


Dengan adanya optimalisasi tenaga non-medis ini, RSU Cut Meutia diharapkan mampu terus menjadi rumah sakit rujukan utama di wilayah Aceh Utara dan sekitarnya, dengan pelayanan kesehatan yang semakin baik dan profesional.(adv)


Iklan