Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 September, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Aceh siap menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan preventif dengan tema “Breaking Rabies Boundaries” atau “Mendobrak Batas Rabies”. Tema ini menggarisbawahi pentingnya mengatasi berbagai hambatan dalam upaya pemberantasan rabies, terutama di wilayah yang masih rentan seperti Provinsi Aceh.
Menurut data dari Dinas Peternakan Aceh, provinsi ini belum bebas dari rabies, dengan kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) mencapai 789 kasus pada tahun 2022 dan 282 kasus pada periode Januari hingga Mei 2023. Rabies masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Aceh, baik bagi manusia maupun hewan.
Ketua PDHI Cabang Aceh, drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes, menyatakan bahwa PDHI memiliki tanggung jawab besar dalam memberantas rabies dan terus meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada masyarakat. “Hari Rabies Sedunia menjadi momentum penting untuk menyatukan kekuatan lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian rabies,” ujarnya pada Senin (23/9/2024).
Bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Peternakan Aceh, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK), Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) USK, serta organisasi lainnya, PDHI Cabang Aceh akan melaksanakan rangkaian kegiatan yang berlangsung dari 25 hingga 29 September 2024. Kegiatan tersebut mencakup seminar rabies di Auditorium FKH USK, vaksinasi rabies gratis sebanyak 300 dosis di beberapa lokasi, serta sosialisasi rabies di sekolah-sekolah di Kota Banda Aceh.
Selain itu, kegiatan lain seperti konsultasi kesehatan hewan gratis, lomba mewarnai untuk anak-anak, serta edukasi tentang penyakit zoonosis khususnya rabies juga akan diselenggarakan. Ketua Panitia Pelaksana, drh. Faris Iryandi, menekankan pentingnya vaksinasi rutin bagi hewan peliharaan sebagai langkah utama pencegahan rabies.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan melalui vaksinasi dan pemeriksaan rutin. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menuju Aceh Bebas Rabies pada 2030,” ujar drh. Faris.
Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat, PDHI Cabang Aceh optimistis bahwa Aceh bisa mencapai status bebas rabies di masa depan, sejalan dengan target global untuk mengeliminasi kematian akibat rabies pada 2030.(*)
.png)



