,

Iklan

Pj Bupati Mahyuzar Resmikan Sekolah SAMARA untuk Calon Pengantin dan Pasangan Muda

Said Aqil
17 Jul 2024, 13:33 WIB Last Updated 2024-07-17T06:33:56Z
Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar, MSi, meresmikan Sekolah Samara (Sakinah Mawaddah Warahmah) dalam acara yang berlangsung di aula Pendopo Bupati.


Aceh Utara - Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar, MSi, meresmikan Sekolah Samara (Sakinah Mawaddah Warahmah) dalam acara yang berlangsung di aula Pendopo Bupati. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Aceh melalui TP-PKK Provinsi Aceh dengan tujuan memberikan edukasi bagi calon pengantin dan pasangan muda untuk membina rumah tangga yang bahagia, sakinah, mawaddah, warahmah. 17 Juli 2024.


Dalam sambutannya, Pj Bupati Mahyuzar menjelaskan bahwa Sekolah Samara dibentuk sebagai respons terhadap tingginya angka perceraian, perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengatasi efek negatif dari game online dan judi online serta meningkatkan derajat kesehatan keluarga di Aceh.


"Kita melihat banyak pengantin di Indonesia, khususnya di Aceh, belum mampu membentuk keluarga yang Samara. Di sinilah peran Kemenag dan Dinas Kesehatan untuk membimbing calon pengantin, baik dari segi kesehatan maupun kesiapan mental," ujar Mahyuzar.


Mahyuzar menambahkan bahwa banyak calon pengantin belum siap untuk berumah tangga, baik dari segi psikologis maupun kesehatan. "Banyak pengantin yang baru menikah 6 bulan atau satu tahun sudah berpisah. Penting bagi calon pengantin untuk sehat, baik jasmani maupun rohani," lanjutnya.


Kesiapan psikologis, menurut Mahyuzar, mencakup kondisi keseluruhan seseorang dalam merespons berbagai aspek batin dan karakter. "Setelah menikah, suami-istri harus menerima kekurangan dan kelebihan dalam rumah tangga," tambahnya.


Sekolah Samara bertujuan untuk mengedukasi generasi muda agar memahami cara menghadapi masalah, baik sebelum menjadi calon pengantin maupun setelah menikah. "Banyak keluarga tidak mampu menghadapi masalah setelah menikah. Pasangan harus tahu tujuan pernikahan agar dapat saling melengkapi dan memahami hak serta kewajiban masing-masing," kata Mahyuzar.


Nursan Junita, dosen psikologi dari Universitas Malikussaleh (UNIMAL), yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pasangan. "Setelah berkeluarga, setiap pasangan harus menerima perbedaan antara suami dan istri," ujarnya.


Acara tersebut turut dihadiri oleh Ny. Awirdalina, Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Utara, Ny. Ainal Mardhiah, S.Sos., Pj TP PKK Kota Lhokseumawe, perwakilan dari TP PKK Provinsi Aceh, perwakilan Kemenag Aceh Utara, perwakilan Kemenag Kota Lhokseumawe, dan pengurus TP PKK Aceh Utara.(*)

Iklan