,

Iklan

Dinkes Aceh Utara Anjur Masyarakat Cek Kesahatan Berkala

Wartapos
28 Feb 2024, 01:00 WIB Last Updated 2024-02-28T08:10:07Z

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin SKM, M.(wartapos.net).


ACEH UTARA - Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah masalah kesehatan. Tiga masalah kesehatan penting diantaranya bertambahnya penyakit tidak menular, penyakit infeksi dan kemunculan penyakit yang seharusnya sudah berhasil diatasi.


Untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut diperlukan tindakan preventif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden yang menjadi salah satu bagian arti Germas yaitu cek kesehatan secara rutin yang bermanfaat untuk  memudahkan deteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.


“Cek kesehatan secara ideal dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini sehingga bisa mendeteksi penyakit dan bisa mencegahnya. Cek kesehatan secara rutin dapat mengurangi resiko penyebab kematian.” Ujar Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin SKM, MM melalui Kepada Bidang Kesehtan Masyarakat Samsul Bahri, SKM, MKM. Rabu 28 Februari 2024.


Dimana Sambung Samsul, Kurangnya perhatian individu dalam urusan kesehatan menjadi ancaman global bagi pertumbuhan ekonomi karena dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia. PTM sulit disembuhkan total apabila penyakit sudah sampai tahap akhir dan membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi.


Disebutkan, Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kejadian Penyakit tidak menular (PTM) dalam 5 tahun terakhir. Prevalensi strok naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, angka kejadian kanker naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen, dan penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen. Sementara berdasarkan pemeriksaan tekanan dan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, dan kasus hipertensi meningkat dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.


PTM seringkali muncul diam-diam dan tanpa gejala, namun tetap menyimpan potensi bahaya yang luar biasa. PTM pada dasarnya dapat dideteksi secara dini apabila individu peka terhadap perubahan tubuh yang memberikan sinyal sebelum manifestasi berupa tanda dan gejala, sehingga tingkat keparahan penyakit dapat dicegah. Cara yang dilakukan untuk menangkap sinyal tersebut adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin. Pemeriksaan yang dilakukan terbagi menjadi 2 yaitu pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan darah, kadar gula darah, kadar lemak, fungsi ginjal, fungsi hati, dan elektrolit) dan pemeriksaan fisik (cek EKG untuk jantung, pemeriksaan fungsi dan kesehatan paru-paru).


“Seringkali kesehatan dianggap remeh oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu perubahan harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis dan terstuktur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan Pembangunan dan Perbaikan Kesehatan. Tujuan tersebut sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo yang ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sehingga masyarakat sehat akan menciptakan Indonesia yang kuat,” kata Samsul.


Ia menyebutkan, sebagian besar orang malas melakukan cek kesehatan mandiri ke laboratorium. Biasanya, cek kesehatan baru dilakukan ketika merasakan gejala sakit. Pemeriksaan kesehatan itu juga berfungsi untuk menentukan asupan makan yang diperlukan atau dihindari, perbaikan pola hidup, dan perbaikan lainnya pada tubuh mengacu pada hasil pemeriksaan kesehatan. Cek kesehatan secara rutin juga bertujuan  untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik seseorang secara umum, dari luar dan dalam, sehingga diketahui status kesehatan seseorang dan dapat mendeteksi penyakit lebih dini.


Dimana, Sebagian besar masyarakat hanya mengunjungi dokter ketika telah sakit. Padahal, segala jenis penyakit bisa dicegah sebelum menjadi parah di dalam tubuh kita. Dengan kita melakukan Pemeriksaan Kesehatan secara berkala, potensi penyakit yang datang ke tubuh kita pun akan diketahui lebih dini.


Pemeriksaan Kesehatan secara berkala ada beberapa jenisnya. Oleh karena itu, berikut adalah macam-macam Jenis Pemeriksaan Kesehatan Berkala yang umum dilakukan:


  1. Pemeriksaan Kolesterol

Mengonsumsi makanan berlemak, seperti daging dan jeroan kambing, tapi jangan sampai lupa untuk memeriksa kadar kolesterol saat pemeriksaan kesehatan berkala. Penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi diantaranya serangan jantung dan stroke. 


Kadar kolesterol bisa dikatakan normal apabila berada pada tingkat dibawah 200 mg/dL. Pastikan juga tekanan darah berada pada tingkat normal, yaitu pada 120/80 agar jauh dari serangan penyakit Hipertensi dan juga Hipotensi.


  1. Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes)

Kadar Gula Darah melalui prosedur medical check-up, merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Disarankan berpuasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

Hasil Pemeriksaan Gula Darah harus diperhatikan:

  • Kadar Gula Darah yang normal berada pada tingkat 70-100 mg/dL
  • Pra-Diabetes pada tingkat 100-125 mg/dL
  • Diabetes pada tingkat 126 mg/dL

  1. Pemeriksaan Fungsi Paru

Pemeriksaan dimaksudkan untuk mendiagnosa apakah ada gangguan paru-paru atau tidak. Jenis tindakan lainnya meliputi mengukur volume paru, mekanisme paru, dan juga kemampuan difusi paru.

Saat memeriksa fungsi paru, akan diketahui berapa jumlah pernapasan yang terjadi selamat kurang lebih 1 menit. Normalnya, usia dewasa akan bernapas sebanyak 16-20 kali dalam waktu semenit.


  1. Pemeriksaan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB)

Mengukur berat badan dan tinggi badan akan mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya akan digunakan sebagai penentu apakah berat badan dan tinggi badan sudah ideal atau berisiko terkena penyakit tidak menular. Pengukuran IMT tidak berlaku terhadap atlit, ibu hamil, dan penimbunan cairan yang tidak normal di kaki serta perut.


  1. Pemeriksaan dan Cek Tekanan Darah

Merupakan salah satu cara mendeteksi dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Angka hasil pemeriksaan dinyatakan “normal” apabila di bawah 140/90 mmHg.

 

Iklan