![]() |
Foto: Relaksasi Pada Ibu Hamil (ilustrasi). |
Lhoksukon – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara menekankan pentingnya menjaga kesehatan jiwa ibu hamil sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya menjaga kesehatan ibu dan janin secara menyeluruh.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, M.Kes, menyikapi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental selama masa kehamilan.
Menurut Jalaluddin, ibu hamil merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa, seperti kecemasan, depresi, perubahan suasana hati, hingga gangguan psikosis. Faktor-faktor seperti perubahan hormonal, tekanan sosial, hingga kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar dapat memperburuk kondisi psikologis ibu hamil.
“Kesehatan jiwa yang baik selama kehamilan tidak hanya berdampak pada ibu, tapi juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. Ibu yang sehat secara mental cenderung menjalani kehamilan dan proses persalinan dengan lebih baik,” ujar Jalaluddin.
Beberapa gangguan kesehatan mental yang umum terjadi pada ibu hamil meliputi kecemasan berlebihan terkait kehamilan dan masa depan, depresi yang ditandai dengan kesedihan berkepanjangan dan gangguan tidur, serta baby blues yang biasanya muncul pascamelahirkan. Dalam kasus yang lebih serius, bisa terjadi gangguan bipolar dan psikosis yang membutuhkan penanganan profesional segera.
Dinkes Aceh Utara menggarisbawahi beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan mental ibu hamil, antara lain perubahan hormon dan fisik, tekanan dari lingkungan sosial, riwayat gangguan jiwa, dan kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga.
Untuk menjaga kesehatan jiwa selama kehamilan, Dinkes menganjurkan sejumlah langkah preventif seperti memastikan istirahat yang cukup, melakukan olahraga ringan, mengonsumsi makanan bergizi, menjalin ikatan emosional dengan janin, serta berkomunikasi terbuka dengan pasangan atau tenaga kesehatan.
“Kami juga mendorong dilakukannya skrining kesehatan jiwa secara rutin di fasilitas pelayanan kesehatan agar gangguan psikologis bisa terdeteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat,” tambah Jalaluddin.
Ia juga menegaskan pentingnya peran keluarga, khususnya suami, dalam memberikan dukungan emosional kepada ibu hamil. Jika ibu hamil mengalami gejala gangguan mental yang berat, pihaknya menganjurkan agar segera mencari bantuan ke psikolog atau psikiater.
Dinkes Aceh Utara berkomitmen untuk terus memperkuat edukasi dan layanan terkait kesehatan jiwa ibu hamil melalui Puskesmas dan jejaring pelayanan kesehatan lainnya, sebagai bagian dari strategi mencegah komplikasi kehamilan dan meningkatkan kualitas generasi masa depan.(*)