,

Iklan

Remaja dan Ketergantungan Gadget: Dinkes Aceh Utara Ingatkan Dampak Serius bagi Kesehatan Jiwa

Wartapos
30 Jun 2025, 16:46 WIB Last Updated 2025-06-30T09:46:56Z
Foto : Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes,


Aceh Utara — Ketergantungan terhadap gadget di kalangan remaja semakin mengkhawatirkan. Fenomena ini bukan hanya berdampak pada prestasi akademik, tetapi juga menyentuh aspek kesehatan jiwa yang sering kali diabaikan.


Menanggapi kondisi tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes, mengingatkan pentingnya perhatian serius dari orang tua, sekolah, dan lingkungan dalam mengatasi masalah ini.


Dalam wawancaranya, Jalaluddin menjelaskan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan di kalangan remaja telah memicu berbagai gejala gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, hingga isolasi sosial.


“Kesehatan jiwa remaja kita terancam jika mereka terlalu larut dalam dunia digital. Ketergantungan pada gadget membuat mereka semakin terputus dari interaksi sosial yang sehat,” ungkapnya.


Menurut data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Aceh Utara, sebagian besar remaja menghabiskan waktu lebih dari 6 jam per hari dengan gadget, baik untuk bermain game, mengakses media sosial, maupun menonton konten daring. Kondisi ini berkontribusi terhadap gangguan tidur, penurunan konsentrasi belajar, hingga munculnya gejala stres dan mudah tersinggung.


Jalaluddin menambahkan, pola hidup yang tidak seimbang akibat penggunaan gadget juga berdampak pada kesehatan fisik, seperti nyeri leher, gangguan mata, dan menurunnya aktivitas fisik harian.


“Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal bagaimana anak-anak kita kehilangan keseimbangan dalam hidup. Kita perlu hadir sebagai pendamping, bukan membiarkan mereka sendirian di depan layar,” tegasnya.

 


Sebagai upaya preventif, Dinas Kesehatan Aceh Utara melalui program promosi kesehatan akan meningkatkan edukasi tentang literasi digital sehat, termasuk kampanye screen time terbatas dan ajakan untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga bersama, kegiatan sosial, dan interaksi langsung antar teman sebaya.

Jalaluddin juga mengimbau para orang tua untuk membangun komunikasi yang hangat dengan anak-anak mereka, serta menjadi teladan dalam penggunaan gadget secara bijak.

“Kita tidak bisa melarang sepenuhnya, tapi kita bisa mengarahkan. Jiwa remaja itu sedang tumbuh dan butuh bimbingan, bukan hanya aturan,” pungkasnya.


Dengan meningkatnya kesadaran bersama, diharapkan generasi muda Aceh Utara dapat tumbuh dengan sehat, baik secara fisik maupun mental, di tengah arus teknologi yang terus berkembang.(*)

Iklan