![]() |
Foto: Ilustrasi.(doc.int). |
![]() |
Foto: T. Syahrial |
Karya: T. Syahrial, Mahasiswa S2 Teknik Sipil Universitas Malikussaleh
Kawasan Pantai Timur Aceh, yang mencakup wilayah Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, hingga Aceh Timur, merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan logistik utama di Provinsi Aceh.
Namun demikian, sistem transportasi di wilayah ini masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur yang belum memadai hingga pelayanan angkutan umum yang kurang optimal.
Artikel ini membahas permasalahan utama transportasi di kawasan tersebut serta menawarkan sejumlah solusi guna meningkatkan konektivitas dan kenyamanan bagi masyarakat.
Isu-Isu Utama Transportasi di Pantai Timur Aceh
1. Kondisi Jalan yang Rusak
Beberapa ruas jalan strategis seperti Bireuen–Lhokseumawe dan Lhokseumawe–Langsa kerap mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan oleh tingginya volume kendaraan berat, seperti truk pengangkut kelapa sawit dan semen. Jalan yang rusak tidak hanya menimbulkan kemacetan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
2. Terbatasnya Angkutan Umum
Moda transportasi umum seperti bus dan minibus masih sangat terbatas, terutama untuk rute antar-kabupaten. Akibatnya, masyarakat lebih banyak mengandalkan kendaraan pribadi, yang pada gilirannya meningkatkan biaya transportasi dan menambah beban lalu lintas.
3. Tingginya Tingkat Kecelakaan
Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di wilayah ini meliputi kurangnya rambu-rambu jalan, perilaku pengendara yang tidak tertib, serta kondisi jalan yang sempit dan rusak.
4. Akses Terbatas ke Bandara
Bandara Malikussaleh di Lhokseumawe memiliki potensi strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan. Namun, akses menuju bandara tersebut masih perlu ditingkatkan, baik dari segi infrastruktur maupun konektivitas moda transportasi.
Solusi yang Dapat Diterapkan
1. Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan Secara Berkala
Pemerintah daerah maupun pusat perlu meningkatkan anggaran untuk pemeliharaan jalan dan memperketat regulasi terkait beban maksimum kendaraan berat agar infrastruktur jalan lebih tahan lama.
2. Pengembangan Transportasi Massal
Penerapan sistem angkutan umum modern seperti Bus Rapid Transit (BRT) dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dan mendukung efisiensi perjalanan.
3. Peningkatan Keselamatan Jalan
Upaya peningkatan keselamatan lalu lintas dapat dilakukan melalui edukasi masyarakat, pemasangan rambu-rambu yang memadai, serta penegakan hukum secara tegas terhadap pelanggaran lalu lintas.
4. Integrasi Moda Transportasi
Penting untuk membangun sistem transportasi terintegrasi yang menghubungkan moda darat, laut, dan udara, demi mendukung kelancaran distribusi barang dan mobilitas penduduk secara menyeluruh.
Kesimpulan
Transportasi memegang peranan kunci dalam mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Pantai Timur Aceh. Dengan fokus pada peningkatan infrastruktur, pengembangan transportasi publik, serta penegakan aturan lalu lintas yang lebih baik, diharapkan sistem transportasi di wilayah ini dapat berkembang secara berkelanjutan dan lebih ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.