,

Iklan

Dokter Spesialis Mata Tangani Korban Air Keras yang Jalani Perawatan Intensif di RSU Cut Meutia Aceh Utara

Wartapos
16 Okt 2024, 16:05 WIB Last Updated 2024-10-16T09:15:56Z

 

Dr. Syarifah Rohaya Sp.M sedang memeriksa kondisi mata pasien yang dirawat di RSU Cut Meutia kab Aceh Utara akibat disiram Air Keras. Rabu, 16 Oktober 2024. (doc.Humas).


ALUE AWE, LHOKSEUMAWE, — Seorang pasien yang menderita luka bakar serius pada mata akibat disiram air keras saat ini menjalani perawatan intensif di RSU Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara. Tim medis rumah sakit fokus untuk menyelamatkan penglihatan dan mengurangi risiko kerusakan jangka panjang akibat cedera tersebut.

Sekdako Lhokseumawe T. Adnan didampingi Kepala Humas RSUCM dr Harry Laksamana, MAP Saat membesuk pasien korban akibat disiram air keras Yang menjalani perawatan di RSU Cut Meutia, Rabu 16 Oktober 2024.(doc.Humas).


Dr. Syarifah Rohaya, Sp.M., spesialis mata di RSU Cut Meutia, memimpin upaya penanganan terhadap pasien. Pemeriksaan dan perawatan intensif dimulai segera setelah pasien dirujuk dari fasilitas medis sebelumnya. Saat kunjungan rombongan Pemko Lhokseumawe yang dipimpin Sekdako Adnan dan Asisten III Said Alam, bersama anggota DPRK Tgk Mansur, kondisi pasien sedang dievaluasi oleh Dr. Syarifah.


“Kondisi luarnya parah, tetapi kondisi visusnya masih baik dankami berupaya maksimal memberikan perawatan terbaik atau seoptimal mungkin,” jelas Dr. Syarifah.


Menurut keterangan dari dr. Harry Laksamana, M.A.P., Kepala Humas RSU Cut Meutia, pasien diterima di rumah sakit tersebut segera setelah insiden terjadi dan menjalani penanganan awal di unit gawat darurat sebelum dipindahkan ke ruang rawat wanita (Arafah). "Setelah tindakan awal, pasien langsung mendapat penanganan lanjutan oleh tim spesialis," jelasnya. Rabu,16 Oktober 2024


Dijelaskan Harry, Cedera akibat paparan air keras menyebabkan luka bakar kimia pada bagian mata dan wajah, Tim medis RSU Cut Meutia melakukan berbagai tindakan untuk menangani kasus ini, termasuk pembersihan luka, pemberian obat antiinflamasi, dan pemantauan ketat kondisi pasien. Perawatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses penyembuhan.


Dr. Syarifah menyampaikan bahwa tim medis terus mengevaluasi tingkat kerusakan pada mata pasien dan merencanakan perawatan jangka panjang yang sesuai. "Langkah-langkah yang diambil akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien. Kami berharap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kembali kualitas penglihatannya," ujarnya.


Insiden ini menjadi pengingat pentingnya penanganan darurat terhadap luka bakar kimia. Dr. Syarifah menekankan bahwa tindakan cepat sangat penting dalam situasi seperti ini. "Membilas area yang terkena dengan air bersih segera setelah paparan bisa membantu mengurangi keparahan cedera," tegasnya.


Pihak RSU Cut Meutia menghimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penggunaan bahan kimia berbahaya dan meningkatkan kewaspadaan guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.(adv)


Iklan