![]() |
Foto: Ilustrasi (doc.int). |
Aceh Utara – Zaman sekarang merokok sudah menjadi sebuah rutinitas bagi perokok. Tanpa perduli dimana dan ada siapa disekitar saat sedang merokok. Merokok sendiri meninggalkan bau serta racun pada baju, baik baik itu sekalipun di ruangan dan benda disekitar perokok.
Rokok yang dibakar akan meninggalkan nikotin di ruangan, tentu hal ini merupakan bahaya. Padahal nikotin sendiri dapat berada pada permukaan benda selama berhari-hari. Permukaan yang ditempeli zat-zat beracun ini tentu akan sangat berbahaya kalau sampai disentuh oleh jari-jari balita.
“Tentu saja merokok bersifat karsinogenik dimana zat karsinogenik muncul dari rokok yang belum dibakar atau asap rokok atau biasa disebut tobacco-spesific nitrosamines (TSNAs). TSNAs lebih cepat terbentuk dalam ruangan/dalam rumah yang dipakai untuk merokok.” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara melaluli Kabid kesehatan masyarakat Samsul Bahri, SKM, MKM. Jum’at 17 Mei 2024.
Dijelaskan, dimana jejak yang ditinggalkan pada perokok saat merokok akan membentuk zat beracun yang kemudian melekat pada perabotan dalam rumah. Jika dalam rumah terdapat anak-anak tentu akan sangat berbahaya karena memiliki kontak erat dengan perabotan rumah dan tidak menyadari akan zat beracun yang menempel.
Karena zat sisa rokok pada perokok yang merokok di dalam rumah akan bertahan dalam waktu yang lama hingga puluhan tahun, dan jumlah kadar racun yang tersimpan di dalam rumah akan terus bertambah. Hal tersebut yang menyebabkan siapapun dapat terpapar dampaknya.
Lingkungan dalam rumah pun menjadi tidak sehat karena telah terpapar hasil merokok di dalam rumah. Salah satu zat yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat tersimpan di lingkungan selama bertahun-tahun adalah polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).
“Komponen ini menyerap ke dalam permukaan yang ada dalam rumah seperti dinding, furnitur, dan benda berbahan gypsum serta karpet di dalam rumah.”terang Samsul.
Sambungnya, dampak yang ditimbulkan pada lingkungan dengan adanya perokok dalam rumah ialah kanker, bahkan meningkatkan risiko kanker pada nonperokok/perokok pasif dalam rumah karena sudah terkontaminasinya zat nikotin pada dalam rumah.
Paparan zat sisa rokok pada aktivitas rokok dalam rumah juga dapat memicu inflamasi paru yang dapat berakibat pada penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dan asma, serta menghambat penyembuhan luka pada permukaan kulit.
Dampak ini tentu saja tidak hanya dapat dirasakan oleh si perokok namun juga pada third hand smoke atau orang ketiga. Orang ketiga ini biasanya adalah anak-anak yang tinggal dalam lingkungan rumah perokok.
Bahaya Rokok
1. Menyebabkan lebih banyak kasus kanker
2. Merusak DNA
3. Membentuk karsinogenik
4. Mengancam kesehatan anak
Selain itu kata Samsul, Rokok dan asapnya diketahui bisa menyebabkan berbagai macam penyakit yang beberapa diantaranya bahkan terbilang mematikan. Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap rokok,
Karenanya hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena di dalam satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia yang 40 diantaranya termasuk racun (toksik) atau karsinogenik (bisa menyebabkan kanker).
Penyakit Akibat Rokok
Berikut ini daftar 15 penyakit yang disebabkan oleh rokok, seperti dikutip dari Netdoctor.co.uk dan Buzzle, yaitu:
1. Kanker paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus
kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara
inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di
paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1
dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada
sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa
2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker
kandung kemih.
3. Kanker payudara
Perempuan yang merokok lebih
berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang
mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali
berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
4. Kanker serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat
kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok
lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
5. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok
merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan.
Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam
paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko
kanker gastrointestinal (pencernaan).
7. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap
yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama
dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar
menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah.
Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA
dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu
kanker.
8. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama
kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau
tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.
9. Kanker tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum
masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan
berkaitan dengan rokok.
10. Serangan jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan
jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon
monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung
memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan
darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.
11. Penyakit jantung koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung
koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain
seperti diabetes melitus.
12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa
mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal
ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang
menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah
terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen
kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya
emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan
bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama
3 bulan).
14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan
40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50
persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin
mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke
penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan
dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.
15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa
disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan
kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi
mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak,
menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi,
mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.(adv)