![]() |
Plt Kadis Kesehatan Aceh Utara Jalaluddin, SKM, M.Kes. |
LHOKSUKON, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara meluncurkan program khusus untuk meningkatkan kesehatan jiwa remaja, merespon tingginya tekanan psikologis yang dialami kaum muda di era pasca-pandemi. Jum'at 13 Juni 2025.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menekan angka gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan emosional remaja.
Dalam keterangan persnya, Jalaluddin menyampaikan, “Remaja adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap tekanan sosial, akademik, dan ekonomi.
Saat ini kami melihat peningkatan keluhan kecemasan, stres, hingga depresi di kalangan anak–anak sekolah menengah. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tersebut.”
Maka untuk itu, Jalaluddin menjabarkan beberapa poin utama dari program ini:
Tim Dinkes akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi rutin tentang kesehatan mental, termasuk stres, kecemasan, dan cara mengatasinya.
Pihaknya akan mengadakan workshop untuk guru dan orang tua agar dapat mendeteksi tanda-tanda gangguan jiwa dan melakukan intervensi dini.
Dinkes berencana menempatkan konselor profesional di pusat-pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) strategis dan membuka layanan konseling online untuk mempermudah akses.
Akan dilakukan screening kesehatan mental di sekolah-sekolah secara berkala, serta penilaian risiko di puskesmas untuk mendeteksi remaja yang membutuhkan bantuan lebih cepat.
Harapan dan Target Regional
Menurut Plt. Kadis, target program ini adalah menjangkau seluruh sekolah menengah atas (SMA/SMK) dan madrasah aliyah di Aceh Utara dalam dua tahun, serta menekan angka gangguan berat jiwa pada remaja hingga 30%.
"Kami ingin mewujudkan Aceh Utara sebagai kabupaten peduli kesehatan mental buat remaja. Dukungan dari pemerintah daerah, sekolah, serta masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini bisa berjalan optimal," tambah Jalaluddin.
Disamping itu tambahnya, Program ini dikembangkan dalam kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama setempat, dan organisasi masyarakat seperti Palang Merah dan lembaga sosial.
Rencana selanjutnya termasuk pengembangan hotline helpline kesehatan jiwa remaja 24/7 dan pelibatan mahasiswa bidang psikologi untuk magang konseling.
Dapat diketahui, langkah Dinkes Aceh Utara ini sejalan dengan tren global pengakuan pentingnya kesehatan mental, terutama bagi generasi muda.
Dengan strategi edukasi, pelatihan, screening, dan layanan konseling terpadu, program ini memiliki potensi besar untuk menurunkan angka stres dan depresi pada remaja, serta membangun sistem pendukung yang kuat di tingkat masyarakat.(*)