,

Iklan

Begini Upaya dan Tantangan Penanganan Limbah Medis dan Lingkungan di RSU Cut Meutia Aceh Utara

Wartapos
15 Okt 2024, 20:37 WIB Last Updated 2024-10-15T14:12:18Z

 

Kabid Penunjang Medik RSU Cut Meutia, Zahara, SKM, MKM, (doc. Humas).

ACEH UTARA - Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara, menerapkan standar ketat dalam penanganan limbah medis dan lingkungan. Proses penanganan limbah dilakukan mulai dari pemisahan di setiap ruangan oleh penghasil limbah,


Kemudian diangkut oleh petugas kebersihan (Cleaning Service) ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) di bawah pengawasan Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan (IPSL).


Selanjutnya, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB-3) dikelola dengan bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki izin khusus dalam pengangkutan limbah tersebut.


Kabid Penunjang Medik RSU Cut Meutia, Zahara, SKM, MKM, menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut menghasilkan rata-rata 110 kilogram limbah medis setiap harinya.


"Dalam sebulan, limbah medis yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari tiga ton. Oleh karena itu, pengelolaan limbah harus dilakukan dengan standar yang ketat dan berkelanjutan," ungkap Zahara. Selasa, 15 Oktober 2024.


Meskipun pengelolaan limbah telah dilakukan dengan baik, pihak rumah sakit masih menghadapi tantangan terkait rendahnya kesadaran masyarakat, termasuk keluarga pasien dan pengunjung. 


Banyak di antara mereka yang belum memahami perbedaan antara tempat sampah untuk limbah domestik dan limbah infeksius, meskipun telah diberi label yang jelas.


"Kesadaran dan pemahaman akan pentingnya pemisahan limbah ini sangat krusial untuk mencegah penyebaran infeksi dan menjaga keselamatan lingkungan," ujar Zahara.


Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan (IPSL) RSU Cut Meutia bertanggung jawab dalam pengawasan teknis lapangan yang berada di bawah penunjang medik, dengan kepala IPSL sebagai pengawas. 


Tugas utama IPSL meliputi memastikan kebersihan dan sanitasi di seluruh area rumah sakit, baik di dalam maupun di luar gedung, termasuk area toilet dan taman.


Selain itu, IPSL juga melakukan pemantauan ketat terhadap pembuangan sampah dan memastikan bahwa setiap jenis limbah dipisahkan sesuai aturan yang berlaku.


 "Kami memastikan bahwa petugas kebersihan atau cleaning service menjalankan tugas mereka dengan baik dan limbah dipisahkan sesuai jenisnya, sehingga risiko pencemaran lingkungan dapat diminimalisir," jelas Zahara.


Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memastikan pengelolaan limbah medis berjalan lebih efektif, RSU Cut Meutia terus melakukan sosialisasi kepada pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit.


Edukasi terkait pentingnya pemisahan limbah serta cara-cara pembuangan sampah yang benar menjadi fokus dalam sosialisasi tersebut.


"Dengan edukasi yang berkelanjutan, kami berharap seluruh pihak dapat bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sakit," tambahnya.


Melalui kerja sama antara IPSL, petugas kebersihan, dan seluruh staf RSU Cut Meutia, upaya dalam menjaga sanitasi lingkungan dan mengelola limbah medis terus ditingkatkan demi menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi pasien, pengunjung, dan seluruh karyawan rumah sakit.(adv)

Iklan