![]() |
Erwandi, SP, M.Si Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara.(Wartapos.net). |
Aceh Utara - Musim tanan padi pada Awal Tahun 2024 ini terancam gagal panen, tanaman padi masyarakat petani di Sawah yang berada di delapan Kecamatan di Kabupaten Aceh sudah mengalami kekeringan.
![]() |
Persawahan Petani di Kecamatan Tanah Pasir yang mengalami kekeringan Dampak Kemarau. |
Kedelapan kecamatan daerah sawah yang sudah mengalami kekeringan tersebut merupakan daerah layanan irigasi krueng pase. yakni, kecamatan Tanah Luas, Samudera, Nibong, Meurah Mulia, Syamtalira Aron, Matang Kuli, Syamtalira Bayu dan Tanah Pasir.
"Berdasarkan Analisa atau prediksi BMKG di Aceh Khusus di Aceh Utara, mulai dalam bulan Februari sampai Juni mengalami intensitas curah hujan yang rendah. Pastinya ini akan berpengaruh terhadap usaha-usaha budidaya tanaman, tentunya tanaman padi." ujar kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara, Dr Erwandi, SP M.Si. Jum'at 22 Agustus 2024. kepada media ini.
Ia menjelaskan, hingga awal bulan maret ini, pengamat dampak perubahan iklim sudah mengirim laporan kepada pihaknya, bahwa di aceh utara sudah 2389 Hektar sawah mengalami musibah kekeringan, mulai dari kategori ringan dan sedang.
"Hingga hari, berdasarkan analisa BMKG kita lihat keadaan aceh utara hari ini, maka potensi untuk terjadinya kekeringan akan semakin meluas dengan memperhatikan intensitas curah hujan sangat rendah di Aceh Utara."terang nya.
Sambung Erwandi, menghadapi situasi demikian, maka untuk itu Dinas Pertanian mempunyai beberapa unit brigade alsinta yang siap dimobilisasi ke desa-desa, kalo memang ada yang membutukan.
"Saat ini brigadir alsintan tersebut sudah dipinjam pakaikan ke beberapa desa, diantaranya Desa Nibong, Desa Syamtalira Aron dan Desa samudera yang merupakan daerah layanan sumber air irigasi Krueng Pase." kata Erwandi.
Dijelaskan Erwandi, bagi daerah yang mengalami kekeringan dan membutuhkan alsintan tersebut, maka pihak geuchik atau kelompok tani silahkan membuat permohonan pinjam pakai dengan mengetahui geuchik dan camat.
"Keamanan dan operasional itu tanggung jawab penuh pihak pemakai. kita hanya membantu alat saja." ujar Erwandi.
Sejauh ini tambah Erwandi, kekeringan musim tanam padi saat ini kondisi di persawahan bervariasi, ada yang baru persemaianpersemaian dan masa-masa generatif.
"Ada beberapa desa yang tidak bisa pindah ke persemaian, karena memang kondisinya tidak bisa ditanam lagi karena tidak ada air." tutupnya.(*)