,

Iklan

Fasilitasi Intensifikasi dan Pelayanan KBKR di Gampong Seureuke Mendapat Apresiasi

Wartapos
23 Jul 2024, 14:05 WIB Last Updated 2024-07-23T07:12:31Z
Kegiatan fasilitasi intensifikasi dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) digelar di Gampong Seureuke, Kecamatan Langkahan. Selasa 23 Juli 2024.


Aceh Utara - Penjabat Bupati Aceh Utara, diwakili oleh Plt Asisten I Setdakab Dr. Fauzan, SSTP, MPA, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan fasilitasi intensifikasi dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di Gampong Seureuke, Kecamatan Langkahan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Aceh dan mencakup wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur. Selasa, 23 Juli 2024.


Acara yang berlangsung pada Selasa, 23 Juli 2024, ini turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim, SKM, MKes, serta sejumlah pejabat dari Kodam Iskandar Muda, Forkopimda Aceh Utara, Forkopimda Aceh Timur, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, SSos. Hadir pula ibu-ibu pengurus Persit Kodim 0103/Aceh Utara, Persit Kodim 0104/Aceh Timur, Bhayangkari Polres Aceh Utara, pejabat Muspika dari berbagai kecamatan, dan tokoh masyarakat setempat.


Dalam sambutannya, Dr. Fauzan menekankan pentingnya kegiatan pelayanan KBKR untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. "Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat memotivasi dan memfasilitasi pelayanan KB di wilayah khusus, sehingga cakupan layanan dapat maksimal. Pelayanan KB yang optimal diharapkan mampu mencegah kehamilan yang terlalu banyak, terlalu dekat, terlalu muda, dan terlalu tua, serta menurunkan prevalensi stunting di Aceh, khususnya Aceh Utara, ke angka 14 persen pada akhir tahun 2024," ujarnya.


Prevalensi stunting di Aceh Utara menunjukkan penurunan signifikan dari 32,5 persen pada tahun 2018 menjadi 25,2 persen pada awal 2024, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Data dari Dinas Kesehatan menunjukkan jumlah anak stunting saat ini sebanyak 1.812 anak atau 4,2 persen dari total 43.085 balita. Kecamatan dengan angka stunting tertinggi adalah Pirak Timu dengan 134 anak, sedangkan yang terendah adalah Seunuddon dengan 11 anak.


Capaian pelayanan KB di Aceh Utara sesuai Radalgram BKKBN Provinsi Aceh pada Juni 2024 meliputi pelayanan KB baru sebesar 24,02 persen, peserta KB baru 57,83 persen, KB pasca salin 23,58 persen, unmet need 5,45 persen, peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 82,31 persen, dan Prevalensi Kontrasepsi Modern (MCPR) 66,85 persen.


Dr. Fauzan berharap dengan kegiatan ini, capaian KB di Aceh Utara dapat lebih maksimal melalui peran aktif Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di tingkat desa. Mereka diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan mendampingi Pasangan Usia Subur (PUS) untuk termotivasi ikut KB, sehingga dapat memperbaiki kesehatan keluarga dan mencegah stunting.


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, mengapresiasi peran pemerintah dan berbagai pihak dalam mencegah stunting. "Peran Dinas Kesehatan dan Kementerian Agama sangat penting dalam membina ibu hamil, Catin, dan balita untuk mencegah stunting. Dinas Kesehatan harus terus melakukan sosialisasi tentang pencegahan stunting, sementara Kementerian Agama berperan dalam membimbing Catin agar siap membangun keluarga yang sehat," jelasnya.


Safrina juga menekankan pentingnya peran orang tua, khususnya ibu, dalam mencegah stunting dengan memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia dua tahun. Kegiatan intensifikasi KBKR ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Aceh melalui BKKBN untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan mencegah stunting di wilayah perbatasan Aceh.(*)

Iklan